Pengantar Sistem Keamanan Teknologi Informasi


Tugas 2


Nama : Anas Noorfaisal Rahman
Kelas : 4ka22
NPM  : 10116746
Dosen : Kurniawan B. Prianto, S.Kom., S.H., M.M.


ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

A. Sandi Monoalphabetic
Sandi monoalphabetic adalah sandi yang setiap hurufnya digantikan dengan sebuah huruf lain. Huruf yang sama akan memiliki pengganti yang sama. Missal, huruf a digantikan dengan huruf D, maka setiap huruf a akan digantikan dengan huruf D.
Contoh:
a=D     h=J      n=X     t=U      z=N
b=K     i=W     o=H     u=O
c=V     j=P       p=T      v=L
d=Q     k=E     q=M    w=R
e=F      l=S       r=Y      x=G
g=B     m=C    s=A     y=Z
Maka kata enkripsi jika dienkripsi dengan sandi monoalphabetic akan menjadi
FXEYWTAW. Karena:
e=F
n=X
k=E
r=Y
i=W
p=T
s=A
i=W

B. Sandi Polyalphabetic
Adalah enkripsi yang dilakukan dengan mengelompokan beberapa huruf menjadi sebuah kesatuan yang kemudian dienkripsi.

C. Penggunaan Public Key
Salah satu cara untuk menambah tingkat keamanan sebuah algoritma enkripsi dan dekripsi adalah dengan menggunakan sebuah kunci (key) yang biasanya disebut K.
Sehingga persamaan matematisnya menjadi:
EK (M) = C
DK(M) = M

Terdapat 2 macam kunci :
-           Algoritma Simetris
Algoritma simetris (symmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm.
Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan penerima harus memilih suatu suatu kunci tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia (secret-key algorithm).
Metode : DES (Data Encryption Standard)
Dalam bidang kriptografi, Data Encryption Standard (DES) adalah sebuah algoritma enkripsi sandi blok kunci simetrik dengan ukuran blok 64-bit dan ukuran kunci 56-bit. DES untuk saat ini sudah dianggap tidak aman lagi. Penyebab utamanya adalah ukuran kuncinya yang sangat pendek (56-bit)



-           Algoritma Asimetris
Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama dengan kunci dekripsi.
Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key) dan kunci privat (private key).
Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci privat yang digunakan.

D. DES (Data Encription Standard)
DES merupakan salah satu algoritma kriptografi cipher block dengan ukuran blok 64 bit dan ukuran kuncinya 56 bit. Algoritma DES dibuat di IBM, dan merupakan modifikasi daripada algoritma terdahulu yang bernama Lucifer. Lucifer merupakan algoritma cipher block yang beroperasi pada blok masukan 64 bit dan kuncinya berukuran 28 bit. Pengurangan jumlah bit kunci pada DES dilakukan dengan alasan agar mekanisme algoritma ini bisa diimplementasikan dalam satu chip.
DES pertama kali dipublikasikan di Federal Register pada 17 Maret 1975. Setelah melalui banyak diskusi, akhirnya algortima DES diadopsi sebagai algoritma standar yang digunakan oleh NBS (National Bureau of Standards) pada 15 Januari 1977. Sejak saat itu, DES banyak digunakan pada dunia penyebaran informasi untuk melindungi data agar tidak bisa dibaca oleh orang lain. Namun demikian, DES juga mengundang banyak kontroversi dari para ahli di seluruh dunia. Salah satu kontroversi tersebut adalah S-Box yang digunakan pada DES. S-Box merupakan bagian vital dari DES karena merupakan bagian yang paling sulit dipecahkan. Hal ini disebabkan karena S-Box merupakan satu – satunya bagian dari DES yang komputasinya tidak linear. Sementara itu, rancangan dari S-Box sendiri tidak diberitahukan kepada publik. Karena itulah, banyak yang curiga bahwa S-Box dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan trapdoor kepada NSA agar NSA bisa membongkar semua ciphertext yang dienkripsi dengan DES kapan saja. 

Komentar